TOSCANA – Bagi pembalap Tim Pramac Ducati, Jorge Martin, bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia di MotoGP 2024 begitu menguras tenaga, Namun, Martin mampu melalui kesulitan tersebut dan kini selangkah lagi jadi juara MotoGP 2024.
Menurut pernyataan Kepala Tim Pramac Racing, Gino Borsoi, semua itu dilakukan Martin karena memiliki mental yang baik. Apalagi di seri penutup MotoGP 2024 nanti, Borsoi berharap mental Martin tetap terjaga dan memastikan menjadi juara dunia baru.
Sebelumnya, Martin gagal menjadi juara MotoGP 2023 karena banyak membuat kesalahan menjelang akhir musim. Alhasil, dia harus merelakan diri melihat Francesco Bagnaia mempertahankan gelar juaranya.
Namun, pada musim ini Martinator -julukan Martin- jauh lebih tenang dalam perebutan titel di akhir musim MotoGP 2024. Kini, dengan satu seri tersisa, dia unggul 24 poin atas bintang Ducati Lenovo tersebut sehingga benar-benar selangkah lagi bisa juara.
Jika sukses juara, maka Martin akan menjadi pembalap pertama dari tim satelit yang menjuarai kelas utama di era MotoGP modern. Pramac sendiri telah mengunci gelar sebagai tim independent terbaik di musim 2024.
Namun ternyata, ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Borsoi dalam pertarungan musim ini. Dia mengaku memiliki pelatih mental untuk mempersiapkan mentalitasnya bersama Martin, yang juga punya pelatih mentalnya sendiri, untuk menghadapi tekanan dalam perebutan gelar juara MotoGP 2024.
“Musim panas ini, saya mencoba mempersiapkan diri dan memiliki pelatih mental karena kita harus meningkatkan pikiran kita di setiap area. Jadi, kami tahu apa yang harus kami lakukan di atas motor, tetapi tubuh dan fisik kami juga harus siap,” kata Borsoi dilansir dari Crash, Sabtu (9/11/2024).
“Sejujurnya kami (Borsoi dan Martin) banyak berbicara selama akhir pekan balapan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Borsoi membeberkan bahwa dirinya memang banyak memberikan bantuan untuk pembalap asal Spanyol itu dari segi mental. Pasalnya, dia tak pernah berkarier di MotoGP sehingga tak pernah membantu ridernya dari segi cara membalapnya.
“Kami mencoba mempersiapkan semua skenario dan saya bisa membantunya dari sisi mental, karena sebagai pembalap saya tidak bisa berkata apa-apa lagi karena saya adalah pembalap tapi saya tidak pernah mencoba (motor) MotoGP. Jadi, saya tidak bisa memberinya nasihat (tentang cara berkendaranya),” jelas pria berpaspor Italia itu.
Borsoi menilai kekuatan mental sangat penting untuk menghadapi pertarungan dengan tim pabrikan di MotoGP. Sebab, sebagai sebuah tim yang memiliki seorang rider yang sedang berjuang memperebutkan gelar, maka mereka harus tetap bisa tenang jika dalam situasi yang kurang menguntungkan.
“Jadi, satu-satunya hal yang dapat membantu pembalap jika terjadi sesuatu yang salah adalah tetap tenang dan terus maju karena jika tidak, Anda tidak akan bisa melawan tim pabrikan, Anda tidak akan bisa bertarung di level yang tinggi,” ucap pria berusia 50 tahun itu.
“Jadi, ketika sesuatu berjalan buruk, tetaplah tenang dan cobalah untuk berpikir dengan cara terbaik. Jika Anda menjadi gugup dan marah, Anda hanya akan membuang-buang waktu,” pungkasnya.
Penentuan gelar juara MotoGP 2024 antara Martin dengan Pecco -sapaan Bagnaia- akan berlangsung dalam seri terakhir di GP Barcelona pada 15-17 November mendatang. Dengan situasi saat ini, Martin jelas berada di atas angin untuk meraih titel kelas utama perdana dalam kariernya.
(Rivan Nasri Rachman)