PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dikenal sebagai penggemar berat tinju. Ia pernah membantu Mike Tyson mencapai masa-masa keemasan pada dekade 1980 hingga 1990-an.
Trump terpilih sebagai Presiden AS ke-47 pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung Selasa 5 November 2024 atau Rabu 6 November pagi WIB. Ia mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Sebelum dikenal sebagai politikus, Trump adalah pebisnis ulung. Salah satu kegemarannya adalah menjadi promotor untuk duel-duel tinju.
Trump pernah menjadikan Atlantic City sebagai ibukotanya tinju. Tyson cukup beruntung pernah dibantu pria berusia 78 tahun itu di awal-awal kariernya.
Mengutip dari Essentially Sports, Kamis (7/11/2024), Trump membantu si Leher Beton menjalani duel melawan Larry Holmes. Duel pada 22 Januari 1988 itu menjadi awal dari popularitas Tyson.
Beberapa bulan kemudian, petinju kelahiran New York itu kembali dibantu Trump naik ring. Kali ini, Tyson menghadapi Michael Spinks pada 27 Juni 1988.
Pertarungan itu menjadi salah satu malam terbaik Tyson. Ia mengalahkan lawan hanya dalam 91 detik dan duel ikonik itu mengerek popularitas anak muda yang di kemudian hari dicintai penggemar tinju dunia.
“Trump membayar saya 11 juta dolar AS (setara Rp174 miliar) malam itu. Dia menjadikannya sebagai event tinju terbesar,” kata Tyson, melansir dari Essentially Sports, Kamis (7/11/2024).
Hubungan Trump dan Tyson bisa dibilang Istimewa. Ketika sang petinju tersangkut kasus, ia rela hadir dalam persidangan untuk memberikan kesaksian yang meringankan pada 1998.
Bahkan, pada 2016, Tyson mendukung penuh Trump untuk menjadi Presiden AS ke-45 saat berhadapan dengan Hillary Clinton. Namun, tak diketahui pasti arah dukungannya pada Pemilu 2024 ini.
(Wikanto Arungbudoyo)