JAKARTA – Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia/NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, ingin fokus menggelar Youth Olympic Games 2030 di Tanah Air. Setelah itu, baru perhatian dicurahkan untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2036.
Okto mengatakan hal itu disampaikan saat pertemuannya dengan Ketua International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu. Pertemuan itu turut dihadiri Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Menpora Dito Ariotedjo, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam pertemuan itu, Bach memberikan tawaran kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Selain Tanah Air, negara lain yang sudah pasti melakukan bidding tuan rumah untuk Olimpiade 2036 adalah Turki, India, dan Cile.
"Waktu dengan pak Menpora dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Saya bilang, 'Pak, tahun 2023 itu ada Youth Olympic Games. Tahun 2036 masih lama. Yang terdekat dulu 2030,’" jelas Okto, Senin (14/10/2024).
"Mas Menteri (Dito Ariotedjo) juga pernah jadi CdM Youth Olympic Games. Jadi, tahu persis dinamikanya seperti apa dan setuju juga. Jadi sebelum 2036, kami fokus 2030," lanjut pria berusia 49 tahun itu.
Okto menjelaskan untuk sekarang ini, sifatnya sudah bukan bidding lagi, tetapi dialog. Ia juga menambahkan pada Maret 2025 akan ada pergantian pengurus IOC dan belum diketahui apakah format bidding tuan rumah Olimpiade 2036 akan berubah atau tidak dengan pergantian pengurus itu.