Selain Tardozzi, Claudio Domenicali (CEO Ducati) dan Gianluigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse) juga terlibat dalam diskusi pemilihan Marquez atau Martin untuk mengisi pos kedua Ducati Lenovo. Manajemen pabrikan juga berperan dalam proses pengambilan keputusan.
Namun, Tardozzi enggan membeberkan apa yang menjadi pertimbangan secara spesifik dari pemilihan Marquez dan Martin. Kata dia, yang jelas setiap sosok tersebut punya argumennya masing-masing.
"Setiap orang memiliki pendapatnya sendiri, tetapi saya tidak akan membicarakannya,” jelas Tardozzi.
Keputusan pemilihan Marquez ketimbang Martinator -julukan Martin- untuk mengisi kursi Ducati Lenovo memang sulit dipahami oleh publik. Pasalnya, sang bintang Pramac saat ini unggul jauh dari sang jagoan Gresini dari segi poin, yakni 270 poin berbanding 192 poin.
Akan tetapi, Martin memang mengendarai motor teranyar Ducati, Desmosedici GP24, sama seperti para pembalap di tim pabrikan mereka. Sedangkan Marquez menggunakan motor spek tahun lalu, GP23. Pada tahun pertamanya menunggangi GP23, Marquez sudah membuktikan bahwa dirinya lebih unggul dari tiga pembalap lainnya yang menggunakan motor yang sama.
(Ramdani Bur)