TANGERANG - Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan harapannya kepada Ketua Umum PP PBSI yang baru untuk periode 2024-2028. Ia berharap kepengurusan yang baru bisa lebih memperhatikan regenerasi pemain, khususnya di sektor tunggal putri.
Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2024 berlangsung di Surabaya 9-11 Agustus. Salah satu agendanya adalah pemilihan Ketum PBSI baru untuk masa bakti hingga 2028. Dalam hal itu, Fadil Imran menjadi satu-satunya Calon Ketua Umum (Caketum) dan sudah mendapat dukungan dari 35 Pengprov PBSI.
Gregoria mengungkapkan harapan untuk kepemimpinan Ketum PBSI yang bakal menjabat. Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 ini berharap kepengurusan yang baru dapat membentuk tim pemantau bakat terbaik agar bisa melihat potensi lebih pemain tunggal putri.
“Kayaknya saya akan bicara sesuai di sektor saya karena saya di tunggal putri. Jadi pastinya saya berharap tim scouting bisa melihat potensi tunggal putri di Indonesia yang saya yakin pastinya itu sangat banyak yang menonjol ya di tunggal putri,” kata Gregoria kepada wartawan termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat 9 Agustus 2024.
“Dan pastinya untuk saya sendiri karena saya sudah bisa dibilang paling tua di tunggal putri, jadi saya berharap regenerasi yang bagus dari tunggal putri,” sambung perempuan berusia 24 tahun itu.
Gregoria yang saat ini menjadi pemain paling senior di sektor tunggal putri sejatinya mengakui juniornya saat ini memiliki kualitas. Namun pemain asal Wonogiri itu benar-benar berharap tunggal putri Indonesia ke depan bisa melahirkan pemain-pemain.
“Karena sejauh ini tren tunggal putri sangat baik dan itu hal yang membuat saya bangga juga, karena melihat adik-adik saya prestasinya semakin meningkat itu adalah kebanggaan tersendiri juga untuk saya sebagai senior di tunggal putri,” tutur Gregoria.
“Jadi pastinya itu sih yang saya harapkan. Semoga regenerasi tunggal putri bisa semakin bagus dan bisa menambah gelar-gelar internasional,” jelasnya.
Tak ayal jika Gregoria berharap seperti itu. Bisa dibilang jebolan PB Mutiara Cardinal itu menjadi tumpuan andalan bagi sektor tunggal putri Indonesia saat ini.
Gregoria melepas dahaga bagi tunggal putri Indonesia setelah terakhir Maria Kristin mampu meraih medali di ajang Olimpiade Beijing 2008. Bahkan di Paris 2024, ia menjadi satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih medali di ajang tersebut dari enam wakil yang berlaga.
(Ramdani Bur)