Semakin hari, prestasi Carolina Marin di dunia tepok bulu semakin meningkat. Deretan gelar juara kelas dunia pun berhasil ia raih sepanjang karirnya. Tercatat, Marin pernah memenangkan tiga kali Kejuaraan Dunia, 1 medali emas di Olimpiade Rio de Jaeiro, 7 gelar Kejuaraan Eropa, dan berbagai gelar turnamen BWF.
Dengan prestasinya itu, Carolina Marin sempat bertengger di peringkat 1 ranking BWF pada 2015 selama 66 minggu. Namanya pun menjadi legenda di negeri matador hingga dijadikan sebagai nama sebuah gelanggang olahraga di kota Huelva, Spanyol.
Sayangnya di usianya yang sudah menginjak 31 tahun, Marin gagal meraih medali emas Olimpiade keduanya setelah mengalami cedera di babak semifinal. Gregoria Mariska Tunjung yang mendapat berkat dari cederanya Marin pun mengaku bersimpati dan berharap tunggal putri Spanyol itu lekas pulih.
"Pertama saya ikut sedih untuk Marin. Tidak mudah bertanding dalam kondisi cedera, semoga dia bisa berlanjut main lagi. Saya tidak menyangka sih, saya bersyukur tapi ini bukan cara yang saya inginkan," kata Gregoria Mariska Tunjung.
"Bing Jiao dan Marin semuanya layak dan saya berharap Marin segera pulih," sambungnya.
Itulah biodata dan agama Carolina Marin, pebulutangkis Spanyol yang berikan medali perunggu ke Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 tanpa bertanding karena cedera.
(Rivan Nasri Rachman)