Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biodata dan Agama Carolina Marin, Pebulutangkis Spanyol yang Beri Jalan Gregoria Mariska Tunjung Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2024 |13:59 WIB
Biodata dan Agama Carolina Marin, Pebulutangkis Spanyol yang Beri Jalan Gregoria Mariska Tunjung Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024
Tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin. (Foto: EPA-EFE/Divyakant Solanki)
A
A
A

BIODATA dan agama Carolina Marin menjadi sorotan pecinta bulutangkis Tanah Air. Pasalnya, pebulutangkis asal Spanyol itu memberi jalan bagi Gregoria Mariska Tunjung merebut medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 tanpa bertanding.

Hal ini dikarenakan Carolina Marin mengalami cedera di bagian lutut saat pertandingan semifinal menghadapi tunggal putri China, He Bing Jao. Padahal, di laga itu Marin tengah unggul 1-0 setelah memenangkan game pertama.

Namun karena cedera yang dialaminya pada game kedua, Marin terpaksa harus retired dan memberikan tiket final ke lawannya. Lebih dari itu, ia juga memutuskan mundur dari pertandingan perebutan medali perunggu melawan Gregoria Mariska Tunjung.

Seperti diketahui, tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung juga gagal melaju ke partai final usai ditumbangkan waki Korea Selatan, An Se-young. Namun karena Marin mundur, maka tunggal putri tanah air yang akrab disapa Jorji itu secara otomatis mendapat medali perunggu.

Carolina Marin sendiri merupakan pebulutangkis tunggal putri asal Spanyol yang lahir pada 15 Juni 1993. Ia sejak kecil menganut agama kristen dan sempat menjadi seorang penari flamenco sebelum akhirnya terjun menjadi pemain bulutangkis.

Carolina Marin (EPA-EFE/Divyakant Solanki)

Marin memulai debut profesionalnya pada 2005 dengan mengikuti turnamen Brussels International U15. Lahir di negara yang bukan menjadikan bulutangkis sebai olahraga utama, Marin dengan luar biasa menjadi atlet yang yang memenangkan medali perak di Kejuaraan Eropa pertama kalinya bagi Spanyol.

Semakin hari, prestasi Carolina Marin di dunia tepok bulu semakin meningkat. Deretan gelar juara kelas dunia pun berhasil ia raih sepanjang karirnya. Tercatat, Marin pernah memenangkan tiga kali Kejuaraan Dunia, 1 medali emas di Olimpiade Rio de Jaeiro, 7 gelar Kejuaraan Eropa, dan berbagai gelar turnamen BWF.

Dengan prestasinya itu, Carolina Marin sempat bertengger di peringkat 1 ranking BWF pada 2015 selama 66 minggu. Namanya pun menjadi legenda di negeri matador hingga dijadikan sebagai nama sebuah gelanggang olahraga di kota Huelva, Spanyol.

Sayangnya di usianya yang sudah menginjak 31 tahun, Marin gagal meraih medali emas Olimpiade keduanya setelah mengalami cedera di babak semifinal. Gregoria Mariska Tunjung yang mendapat berkat dari cederanya Marin pun mengaku bersimpati dan berharap tunggal putri Spanyol itu lekas pulih.

"Pertama saya ikut sedih untuk Marin. Tidak mudah bertanding dalam kondisi cedera, semoga dia bisa berlanjut main lagi. Saya tidak menyangka sih, saya bersyukur tapi ini bukan cara yang saya inginkan," kata Gregoria Mariska Tunjung.

Carolina Marin (EPA-EFE/Divyakant Solanki)

"Bing Jiao dan Marin semuanya layak dan saya berharap Marin segera pulih," sambungnya.

Itulah biodata dan agama Carolina Marin, pebulutangkis Spanyol yang berikan medali perunggu ke Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 tanpa bertanding karena cedera.

(Rivan Nasri Rachman)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement