Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fajar Alfian/Rian Ardianto Ungkap Pekerjaan Rumah Usai Tersingkir dari Olimpiade Paris 2024

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Sabtu, 03 Agustus 2024 |13:11 WIB
Fajar Alfian/Rian Ardianto Ungkap Pekerjaan Rumah Usai Tersingkir dari Olimpiade Paris 2024
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Foto: PBSI/Badmintonphoto))
A
A
A

GANDA putra bulutangkis Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tersingkir di babak perempat final Olimpiade Paris 2024. Mereka pun menyebut bahwa kesalahan-kesalahan di poin-poin penting dan krusial menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi mereka untuk diperbaiki.

Fajri -sebutan Fajar/Rian- gugur di babak perempat final Olimpiade Paris 2024 setelah tumbang di tangan unggulan pertama, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada Kamis (1/8/2024) malam WIB di Adidas Arena. Mereka disikat dua gim langsung oleh duet asal China itu dengan skor ketat 22-24 dan 20-22.

 

Kekalahan itu pun membuat debut Fajar/Rian di ajang Olimpiade hanya mencapai perempat final saja setelah sebelumnya lolos sebagai runner up Grup C dengan raihan dua kali menang dan sekali kalah. Hasil tersebut pun memperpanjang dahaga medali emas dari sektor ganda putra bulutangkis Indonesia di pesta olahraga terakbar di dunia itu.

Kali terakhir Tim Merah-Puth menjadi juara di nomor ganda putra bulutangkis adalah pada Olimpiade Beijing 2008 silam. Kala itu, Markis Kido/Hendra Setiawan yang membawa pulang medali emas ke Tanah Air.

 BACA JUGA:

Fajar/Rian pun mengungkapkan bahwa bermain di Olimpiade untuk kali pertama tidaklah mudah. Mereka menilai atmosfernya sangat berbeda dari turnamen lainnya dan bahkan mereka masih tegang ketika masuk ke lapangan di babak perempat final.

“Olimpiade pertama ini tidak mudah, kami baru merasakan atmosfernya. Dari awal-awal pun tidak mudah, kami merasakan bagaimana tegangnya pas masuk lapangan,” ujar Rian dilansir dari rilis PBSI, Jumat (2/8/2024).

 BACA JUGA:

Bagi mantan duet nomor satu dunia tersebut, ini menjadi kekalahan keenam dari sembilan pertemuan mereka dengan Liang/Wang. Dalam lima kekalahan sebelumnya, mereka selalu bertarung hingga rubber game dalam skor yang sangat ketat.

Fajri sendiri sebenarnya punya peluang untuk merebut gim kedua ketika unggul 18-16 lebih dulu, tetapi setelah itu mereka malah lengah dan banyak melakukan kesalahan sendiri di momen-momen krusial. Juara All England dua kali itu pun menilai cara untuk memanfaatkan keunggulan atas Liang/Wang di poin krusial menjadi PR yang perlu mereka perbaiki kedepannya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement