KISAH miris pevoli cantik Sabina Altynbekova yang pernah dimanfaatkan agen Jepang curi perhatian. Pasalnya, hal ini terjadi karena Sabina Altynbekova yang terlalu cantik.
Momen itu terjadi kala Sabina Altynbekova didekati sebuah agen Jepang bernama Dentsu. Pendekatan itu terjadi pada 2015.
Saat itu, kedua belah pihak sepakat bekerja sama dalam durasi kontrak selama setahun. Pada kontrak itu, Sabina disebut akan mendapat keuntungan dengan bermain di Liga Voli Jepang, GSS Sunbeams.
Tetapi, Dentsu ternyata hanya mengontrak Sabina Altynbekova semata-mata hanya untuk memanfaatkan kecantikannya. Sebab, agen Jepang itu meraup keuntungan yang besar selama Sabina di bawah naungan mereka. Uang tersebut datang dari kerja sama perusahaan lain dengan Sabina.
Salah satu perwakilan Dentsu, Kazunori Nagasawa, bahkan sempat mengatakan bahwa para atlet yang berada di naungan agen perusahaan mereka tidak hanya fokus di aktivitas olahraga. Nagasawa mengatakan meningkatkan nama sang atlet juga tak kalah pentingnya.
“Selain menyiapkan lingkungan yang optimal untuk para atlet agar bisa fokus pada kegiatan berolahraganya, kami juga mengembangkan branding dari para atlet melalui sebuah kegiatan pemasaran,” kata Nagasawa, melansir dari Campaign Asia.
Sabina pun tak tinggal diam dengan kondisi ini. Dia hanya berada setahun di Jepang untuk memperkuat GSS Sunbeams.
Pada 2016, Sabina Altynbekova kembali ke tanah asalnya, Kazakhstan. Dia pun bergabung dengan klub lamanya, yakni Almaty.
Memperkuat Almaty selama 2 musim hingga 2018, Sabina Altynbekova kemudian mendapat tawaran untuk berkarier lagi di luar negeri. Tetapi, kali ini, tawaran tak datang dari Jepang, melainakn Uni Emirat Arab.
Sabina Altynbekova pun tak menyia-nyiakan tawaran itu. Dia resmi memperkuat klub Uni Emirat Arab, yakni Al Wasl, mulai 2019. Kariernya di sana berjalan hingga 2020.
(Ramdani Bur)