Apriyani/Fadia pun mengungkapkan bahwa Indonesia Open 2024 bakal menjadi ajang terakhir yang mereka ikuti sebelum mentas di Olimpiade 2024 pada akhir Juli. Mereka menyebut memanfaatkan turnamen Super 1000 itu untuk mengevaluasi kekurangan agar semakin siap ketika bermain di Paris.
“Ajang Indonesia Open ini memang (turnamen) yang terakhir untuk kami sebelum Olimpiade. Kami hanya menyiapkan hal-hal yang jadi PR, tapi kami tidak bisa ngomong di sini. Itu rahasia,” ucap Apriyani.
“Sebelum Olimpiade, turnamen ini sangat baik untuk kami dan ini sangat memotivasi kami, bukan jadi beban karena kami sudah tahu apa yang harus disiapkan oleh Fadia dan saya,” imbuhnya.
Bagi Apriyani, dirinya merupakan juara bertahan di Paris 2024 setelah menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 lalu di Jepang bersama Greysia Polii. Meski begitu, dia sudah tak mempedulikan statusnya lagi sebagai petahana karena sudah membuka lembaran baru dan berusaha tampil maksimal dengan Fadia.
“Menuju Olimpiade, kalau yang di Tokyo kemarin saya dan Kak Greysia memang sudah lewat. Sekarang partner saya adalah Fadia jadi sekarang apri sudah membuka buku baru dengan Fadia dan kami akan berupaya terbaik di olimpiade,” jelas pemain berusia 26 tahun itu.
“Pas kami tahu masuk olimpiade, kami sudah mempersiapkan kekuatan kami lagi. Itu menambah motivasi kami apalagi kami berdua sangat termotivasi setelah masuk olimpiade. Itu motivasi terbesar kami saat ini,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)