JAKARTA - International Table Tennis Federation (ITTF) atau Federasi Tenis Meja Dunia akhirnya turun tangan untuk mengatasi permasalahan tenis meja Indonesia yang berada di bawah PP PTMSI. Pihak ITTF pun disebut akan menjalin komunikasi intensif dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau yang kini akrab disapa NOC Indonesia.
Menurut rilis dari NOC Indonesia, ITTF dan NOC Indonesia telah bekerjasama untuk mengambil langkah taktis dalam menyelesaikan sengketa tenis meja Indonesia yang terjadi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Sengketa itu membuat kemunduran prestasi di cabang olahraga yang satu ini.
Tak heran jika pihak ITTF memberikan perhatian khusus dan sangat prihatin terhadap perkembangan tenis meja di Indonesia yang mengalami kemunduran. Kini, upaya ITTF dan NOC Indonesia tersebut diharapkan bisa membuat permasalahan tenis meja Indonesia di bawah PP PTMSI bisa terselesaikan.
"ITTF berkomunikasi intensif dengan NOC Indonesia untuk memberikan masukan dan membantu menyelesaikan persoalan di tenis meja Indonesia," kata Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam rilis yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (22/2/2024).

"Mereka menyampaikan langsung kepada kami bahwa mereka memberikan perhatian khusus dan sangat prihatin terhadap perkembangan tenis meja di Indonesia. Dan kami sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan siapapun, terutama federasi internasional untuk menyelesaikan permasalahan olahraga yang terjadi di Indonesia," imbuhnya.
Komunikasi intensif dengan NOC Indonesia akan menjadi dasar ITTF untuk melakukan kajian. Sebelumnya, secara khusus tenis meja Indonesia menjadi salah satu pembahasan di ITTF Council Meeting di Bangkok pada 23 Agustus 2023 lalu.
Ke depannya, ITTF akan mengambil keputusan terkait tenis meja Indonesia di General Assembly di Busan, Korea Selatan, pada 27 Februari 2024. Salah satu agendanya adalah peninjauan kembali permasalahan tata kelola (governance) anggotanya di Indonesia.
Raja Sapta Oktohari yakin bahwa permasalahan yang terjadi di tenis meja Indonesia semuanya akan terselesaikan dengan baik. Sebab, pihaknya memiliki pengalaman saat terjadi tigalisme di Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI), di hoki (PB FHI), hingga anggar (PB IKASI).
“Insya Allah semua akan terselesaikan dengan baik dan terpenting kita harus menyadari bahwa Indonesia hanya satu bagian dari sekian banyak negara yang mengikuti tata kelola dari International Federation dan Olympic Charter. Kita tidak mungkin lepas dari tata kelola itu dan tidak mungkin kita semaunya sendiri,” ungkap Raja Oktohari.

"Yang pasti, apa yang kami lakukan semangatnya adalah sama, yaitu meningkatkan prestasi olahraga Indonesia, melepaskan semua kepentingan pribadi maupun kelompok karena ini semata-mata hanya untuk kepentingan utama menjaga Merah Putih dan Indonesia Raya," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)