JAKARTA - Indonesian Mixed Martial Art Federation (INAMMAF) berkomitmen melahirkan petarung Indonesia ke kancah internasional. Maka dari itu, INAMMAF berupaya meningkatkan rutinitas pelaksanaan pertandingan.
Pada Sabtu (25/11/2023), INAMMAF telah merampungkan ajang Combat Federation Brave 76 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan. Terdapat 22 petarung dari beberapa negara yang ikut meramaikan. Sembilan di antaranya merupakan fighter dari Indonesia.
"Ke depannya kami akan terus berkomitmen mengirim atlet nasional ke internasional," kata Ketua INAMMAF, Dimaz Raditya Nazar Soesatyo.
"(Caranya) menggelar pertandingan di beberapa kota. Untuk scouting atlet yang bisa kami kirim ke luar negeri," sambung Dimaz Raditya.
Menurut Dimaz Raditya, dengan jam terbang yang tinggi, kemampuan para pertarungan otomatis akan meningkat.
"Kami juga kan harus kirim atlet yang sudah siap," tutur Dimaz Raditya.
"Kalau pertandingan dikit kan enggak bisa dilihat kemampuan atlet tersebut," imbuhnya.
Diakui Dimaz Raditya, Martial Art Federation (MMA) di Indonesia dalam tahap berkembang.
"MMA sama kayak tinju, muaythai, ini kan olahraga bela diri yang berbasis sportaiment, yang mana harus menyajikan pertandingan yang menarik ditonton," ucap Dimaz Raditya.
"MMA di Indonesia masih berkembang dan event nya masih belum banyak, di sini kami mencoba membuat agar banyak pertandingan. Atlet butuh jam terbang, kalau sedikit tentunya prestasi tidak bisa berkembang," terangnya.