BURIRAM – Mantan bintang Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengungkapkan alasan mengapa Marc Marquez tak mampu lagi bersaing lagi di MotoGP dengan tim pabrikan asal Jepang itu. Menurutnya, sang juara MotoGP enam kali sudah tak bisa lagi memberikan sesuatu yang tak dipunya oleh motornya, yang juga telah tergerus oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Pedrosa merupakan salah satu pembalap yang sangat paham dengan Honda. Selama 12 tahun dirinya berada di tim pabrikan berlogo sayap itu hingga akhirnya memutuskan pensiun sebagai rider reguler pada 2018 silam.
Kini, rider penguji KTM itu pun membeberkan bahwa Honda dan dirinya selalu punya filosofi yang berbeda agar bisa bersaing di papan atas. Honda selalu ingin memberikan para pembalapnya motor yang punya tenaga kuda yang besar, tetapi tak terlalu mementingkan sisi lainnya seperti cengkraman yang lebih baik.
“Filosofi Honda selalu ‘Kami memberi Anda tunggangan semaksimal mungkin dan Anda berhasil mengelolanya’. Saya ingat bahwa saya selalu bertanya kepada mereka bahwa saya tidak memerlukan lebih banyak kuda, tetapi agar motornya lebih senyap, agar cengkeramannya lebih besar, agar putarannya lebih banyak, tetapi mereka selalu memberi saya lebih banyak tenaga kuda,” kata Pedrosa dilansir dari Motosan, Senin (6/11/2023).
Bukan rahasia lagi bahwa Honda saat ini tengah menjalani masa-masa kelam di MotoGP. Mereka sangat kesulitan untuk konsisten bersaing lagi di papan atas, bahkan untuk seorang Marc Marquez, yang telah membawa mereka juara MotoGP enam kali.
Pada akhirnya The Baby Alien pun menyerah dan memutuskan untuk pergi dari Honda pada MotoGP 2024 mendatang. Dia bergabung dengan Gresini Duati demi bisa tampil kompetitif lagi setiap pekannya.
Pedrosa pun menjelaskan mengapa Marquez akhirnya tak bisa lagi membawa motor RC213V-nya bersaing di barisan terdepan. Menurutnya, hal itu terjadi karena bintang asal Spanyol itu tak bisa lagi memberikan sesuatu yang tak dimiliki kuda besinya, yang juga sudah tergerus oleh perkembangan teknologi yang massiv dalam beberapa tahun terakhir di MotoGP.
“Pada akhirnya Anda harus mengembangkan uji coba secara teknis di mana Anda dapat mengendalikan gas dengan lebih baik. Anda mencoba melakukan pekerjaan luar biasa dengan suspensi dan sasis untuk menjinakkan semua detail yang tidak dapat dilakukan secara alami oleh motor,” jelas The Little Samurai -julukan Pedrosa.
“Anda mencoba menebusnya dengan berkendara, Marc melakukannya dengan sangat baik sampai-sampai pada akhirnya ada kemajuan teknologi yang begitu brutal dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dia tidak lagi mampu menebus semua yang motornya tidak punya,” pungkasnya.
(Admiraldy Eka Saputra)