Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Pilu Rival Taufik Hidayat, Dihukum BWF Gara-Gara Dituduh Match Fixing

Maulana Yusuf , Jurnalis-Senin, 23 Oktober 2023 |07:32 WIB
Kisah Pilu Rival Taufik Hidayat, Dihukum BWF Gara-Gara Dituduh Match Fixing
Joachim Persson, mantan rival Taufik Hidayat yang dituduh terlibat pengaturan skor (Foto: BWF)
A
A
A

KISAH pilu rival Taufik Hidayat, Joachim Persson, dihukum BWF gara-gara dituduh match fixing (pengaturan skor) menarik untuk diulas. Legenda bulu tangkis Denmark tersebut lahir pada 23 Mei 1983 (sekarang usia 40 tahun) di Slagelse, Denmark.

Meski lahir di Denmark, keluarganya pindah ke Jerman pada tahun-tahun awalnya. Joachim Persson pun mulai bermain bulu tangkis di Trittau, Jerman bersama orang tuanya. Sebagai pemain Jerman, ia membantu tim Jerman memenangkan gelar di level junior.

Joachim Persson

Tercatat, Joachim Persson berhasil membawa tim campuran Jerman merebut gelar Kejuaraan Junior Eropa 2001 dan memenangkan medali perak di nomor tunggal. Pada 2002, dia kemudian berpindah kembali ke Denmark dan mula berlatih di Brøndby.

Berstatus sebagai pemain Denmark, Joachim Persson main di Kejuaraan Dunia IBF 2006 dan dikalahkan di babak ketiga oleh Lee Chong Wei dengan skor 16-21, 12-21. Joachim Persson juga mencapai final Denmark Open Super Series 2008 namun kalah di final dari rekan senegaranya, Peter Gade.

Joachim Persson pernah memenangkan Kejuaraan Internasional Irlandia 2004, Kejuaraan Internasional Finlandia 2005, Internasional Italia V 2005, Kejuaraan Internasional Austria 2006, Internasional Swedia 2006, dan Kejuaraan Internasional Finlandia 2006.

Di sisi lain, Joachim Persson juga pernah dikalahkan Taufik Hidayat di final French Open 2010. Dia dibungkam oleh legenda tunggal putra Indonesia tersebut dua game langsung dengan skor 16-21 dan 11-21.

Singkat cerita, mantan pemain 10 besar itu dilarang selama 18 bulan oleh BWF pada 2019 lalu karena dituduh melakukan pengaturan skor. Persson bersalah atas empat pelanggaran kode etik soal taruhan-taruhan dan hasil pertandingan yang tidak teratur.

Persson dinyatakan bersalah oleh BWF karena gagal mengungkapkan pendekatan untuk memperbaiki dua pertandingannya pada waktu yang tepat, dan tidak bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan. Awalnya, BWF mendapat informasi pada akhir 2016 bahwa Persson bertaruh pada pertandingan bulu tangkis.

Joachim Persson

Persson pun mengaku bertaruh pada pertandingan selama kurang lebih 13 tahun hingga 2016, namun tetap mengikuti aturan BWF. Dia dinyatakan bersalah karena tidak segera melaporkan pendekatan pada 2015 untuk kalah pada set pertama dari lawannya tetapi tetap memenangkan pertandingan.

Selain itu, Persson gagal melaporkan pendekatan lawan lain untuk memanipulasi permainan mereka. Persson gagal mengidentifikasi dia kepada penyelidik, dan penyelidik mengatakan tidak ada bukti bahwa ada kecocokan yang dimanipulasi.

Persson yang kini berusia 40 tahun itu juga gagal memberikan catatan perbankan yang lengkap dari 2013-2017. Akibatnya, dia juga diperintahkan untuk membayar denda sebesar $4.500 atau sekira Rp71 juta.

(Reinaldy Darius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement