Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Insiden, Francesco Bagnaia Sebut Persaingan di MotoGP 2023 Ada di Level Ekstrem

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Rabu, 17 Mei 2023 |17:33 WIB
Banyak Insiden, Francesco Bagnaia Sebut Persaingan di MotoGP 2023 Ada di Level Ekstrem
Francesco Bagnaia kala beraksi di MotoGP. (Foto: MotoGP)
A
A
A

BOLOGNA – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menilai kualitas motor tim pabrikan dan tim satelit seharusnya diberi jarak di MotoGP. Sebab, kondisi ini membuat persaingan di MotoGP menjadi sangat sengit dan bahkan disebutnya berada di level ekstrem.

Sengitnya persaingan di MotoGP 2023 sendiri telah menyebabkan banyak terjadinya kecelakaan. Sejumlah pembalap pun sudah jadi korban, di antaranya Enea Bastianini, Pol Espargaro, dan Miguel Oliveira pada balapan seri pertama.

Francesco Bagnaia

Oliveira sendiri harus menelan pil pahit di balapan seri pertama yang bertajuk MotoGP Portugal 2023 karena ditabrak Marc Marquez. Dia bahkan sampai terkapar di pinggir lapangan usai insiden tersebut.

Bukan cuma Oliveira, Bagnaia juga mengalami insiden di MotoGP Prancis 2023 yang berlangsung akhir pekan lalu. Dia bertabrakan dengan Maverick Vinales di lap kelima hingga gagal finis.

Mendapati kondisi ini, Bagnaia memberi saran kepada pihak penyelenggara MotoGP. Dia menilai hal itu terjadi karena saat ini motor pabrikan dan tim satelit sama-sama kompetitif dan sudah berada dalam level ekstrem.

Dengan kondisi itu, semua pembalap berpeluang menang dan tampil sangat agresif untuk meraih hasil sebaik mungkin. Karena itu, Bagnaia bagaimana menilai perlu ada perbedaan antara kualitas motor tim pabrikan dan tim satelit.

Dulu, hanya ada empat pembalap tercepat di MotoGP sehingga mereka dijuluki ‘Fantastic Four’. Menurutnya, kondisi itu bisa tercipta karena mereka semua memiliki motor pabrikan yang kualitasnya jauh di atas tim satelit.

“Menurut saya, selama dua atau tiga tahun terakhir, Anda berusaha untuk menang (di posisi terdepan) di lap-lap awal. Dan seorang pembalap yang berada di belakang dan mungkin tidak memiliki potensi menang, mencoba menyalip enam pembalap dalam satu putaran. Tapi bukan begitu cara kerjanya,” kata Bagnaia dilansir dari Speedweek, Rabu (17/5/2023).

Francesco Bagnaia

“Kita semua ada batasnya dan kita semua mengejar target maksimal. Contohnya, jika saya mengerem di batas maksimal, itu adalah salah untuk mencoba lebih keras lagi, terutama di fase pertama balapan. Anda dapat melihat bahwa kecelakaan lebih sering terjadi pada fase awal karena keadaan mungkin terlalu heboh,” tambahnya.

“Kami harus memikirkannya dan melakukan sesuatu untuk memperbaiki situasi ini. Tidak aman seperti itu,” tuturnya.

“Sekarang semua orang bisa menang, dari motor pertama hingga terakhir. Tidak ada lagi perbedaan 0,6 atau 0,7 detik yang dulunya ada di antara motor pabrikan dan motor tim satelit. 'Fantastic Four' dulu muncul karena mereka adalah yang terkuat dan juga memiliki motor pabrikan," jelas rider berusia 26 tahun itu.

“Yang lain cukup jauh karena mereka tidak memiliki potensi untuk berada di depan, juga dari sudut pandang teknis. Sekarang levelnya ekstrem, aerodinamis, dan semuanya ada di batas maksimal dan setiap orang memiliki kesempatan untuk menang,” imbuhnya.

“Dari sudut pandang saya, Anda harus kembali ke titik di mana ada celah kecil antara motor pabrikan dan pelanggan, atau Anda harus mencari solusi lain untuk menghindari hal-hal tertentu,” pungkasnya.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement