GURAUAN Apriyani Rahayu/Siti Fadia yang singgung ganda putri tak pernah main di partai pertama Piala Sudirman menarik untuk diulas. Ya, ganda putri Indonesia menyinggung soal ganda putri, yang tak pernah main di laga pertama ajang Piala Sudirman.
Dengan nada bercanda, Siti Fadia dan Apriyani Rahayu mengungkapkan, ingin protes ke BWF terkait hal itu. Sebab baginya, bermain di partai terakhir atau penentu, sangat besar tekanannya.
“Kalau beregu iya (pressure-nya berbeda). Ya itu tantangannya sih,” ucap Siti Fadia kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Pelatnas PBSI Cipayung.
“Nah itu dia. Bener sih. Harusnya pertama gitu ya, pertama gitu, bilang aja sama BWF kali ya, ganda putri pertama gitu hahaha,” timpal Apriyani Rahayu.
Untuk diketahui, pada kompetisi beregu campuran BWF seperti Piala Sudirman, ganda putri selalu ditempatkan pada partai yang menentukan. Berdasarkan aturan BWF, ada tujuh formasi yang telah ditentukan BWF untuk urutan partai pertandingan.
Dari tujuh formasi tersebut, tiga diantaranya ganda putri ditempatkan di urutan keempat. Lalu, dua formasi lainnya, ganda putri ada di partai kelima. Sedangkan formasi sisanya, satu di urutan kedua, dan satunya ditempat ketiga.
Namun, berdasarkan urutan prioritas, ganda putri di Piala Sudirman akan ditempatkan pada partai keempat atau kelima. Jika melihat urutan tersebut, maka ganda putri bisa dihadapkan pada menjadi partai penentu, terutama pada saat sedang unggul atau tertinggal 2-1 atau imbang 2-2.
Namun begitu, Apriyani/Fadia tidak ingin terbelenggu dengan situasi tersebut. Keduanya mengaku harus selalu siap secara mental setiap diturunkan dalam berbagai kondisi.
“Kalau aku sih mengatasinya selalu atur mindsetnya kayak aku pasti main nih. Jadi, biar enggak ‘aduh kok kayaknya tadi harusnya menang nih tadi, harusnya gue enggak main’. Jadi mikirnya sudah siap main aja pokoknya,” ucap Fadia.
(Hakiki Tertiari )