ALASAN Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sangat terkenal di China menurut pelatih ganda putra, Herry IP. Menurutnya, popularitas Ahsan/Hendra di China tak lepas dari karakter keduanya yang sangat menarik dan menghormati lawan.
Herry IP dan Coach Aryono Miranat yang merupakan dua pelatih tim bulu tangkis Indonesia belum lama ini menjadi bintang tamu dalam acara Meet and Greet The Daddies di Waroeng Steak and Shake pada Minggu (5/3/2023).
Dalam acara yang dipandu oleh Valentino Simanjuntak itu, kedua bercerita tentang salah satu pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Bahkan coach Herry IP mengungkapkan sebuah fakta yang tak terduga kenapa The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- begitu terkenal.
Hal ini bermula saat Valentino Simanjuntak mengajukan pertanyaan pada kedua pelatih tersebut.
"Mereka (The Daddies) juga kan dikenal di respek sama atlet luar juga. Kemarin dapat kabar juga di China fansnya banyak. Apa sih yang membuat mereka segitunya coach?Karena yang main lebih juniorkah atau apa?" tanya presenter kondang itu.
Mendapat pertanyaan demikian, coach Herry IP menjelaskan dengan detail bagaimana The Daddies bisa begitu terkenal dan memiliki banyak fans bahkan dari luar negeri. Dirinya menilai karakter The Daddies sangat bagus sehingga dihormati lawan.
"Menurut kami memang karakter mereka kan bagus. Jadi mereka menghormati lawan baik di bawah, sejajar maupun yang lebih senior," jawab coach Aryono
"Memang The Daddies karakternya kuat banget. Mereka itu menghargai lawan. Ambil contoh habis pertandingan baik menang atau kalah keduanya memeluk lawannya.Itu yang jarang dimiliki para pemain dunia," coach Herry IP menambahkan.
Tidak berhenti sampai disitu, coach Herry IP juga dengan gamblang mengungkapkan jika dirinya sering melihat atlet-atlet luar negeri mendukung Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
"Kadang-kadang saya sama mas Aryono umpamanya lagi All Indonesian Final. Kita juga nonton tapi nontonnya di atas. Pemain-pemain dunia tuh pada ngeliatin," ungkap coach Herry.
"Umpamanya nih contoh aja finalnya The Daddies sama The Minions (Kevin Sanjaya/Marcus Gideon). Pemain dunia nepokinnya ini, The Daddies," lanjut coach Herry sambil menunjuk poster The Daddies.
"Itu sering banget, saya sering banget karena saya saksi hidup. Karena saya tau banget. Apalagi pemain Korea atau pemain China itu kan instruksinya dari kepala pelatihnya. Semuanya nggak ada yang berani. Nonton nonton pas nengok saya ketawa," sambungnya.
"Terakhir waktu All Indonesia di Jepang Open tahun berapa itu. Saya di atas pemain Cinanya pada nonton (memberi gestur menunjukan pemain China duduk berderet di sebelahnya). Bukan cuma pemain gandanya ya. Ya itu suporternya The Daddies, walaupun kalah," pungkasnya.
Kedua pelatih itu kemudian menyebutkan harapan mereka untuk The Daddies. Mereka berharap Ahsan/Hendra mendapatkan prestasi yang lebih baik di 2023 ketimbang di 2022.
(Dimas Khaidar)