TAVULLIA – Pembalap Tim Mooney VR46, Luca Marini sejatinya kurang menyukai dengan adanya format sprint race yang akan dipakai di MotoGP 2023. Pasalnya ia menilai sprint race justru memberikan masalah baru untuk para pembalap.
Marini curhat mengenai sprint race bahwa hal tersebut akan memaksa para pembalap untuk memiliki performa yang maksimal. Sebab balapan kini tak hanya di Minggu saja, tapi Sabtu juga ada semi balapan atau sprint race yang memiliki lap jauh lebih sedikit dari race biasanya.
Marini pun merasa semakin banyaknya balapan di MotoGP menjadi sebuah kerugian baginya dan sejumlah pembalap. Pasalnya, adik dari Valentino Rossi tersebut merasa berat badannya yang saat ini berada di angka 68 kg akan membuat motor lebih lambat.
Dengan adanya Sprint Race di MotoGP 2023 membuat Marini merasa dirinya harus terus menambah massa ototnya sebagai salah satu tuntutan fisik agar dapat tampil maksimal. Namun di sisi lain, hal tersebut juga akan berpengaruh kurang baik bagi performanya.
"Jika saya berlatih lebih banyak dan menambah massa otot 2 atau 3 kg lebih banyak, saya memiliki masalah besar karena motor lebih lambat dan ban lebih tertekan," ungkap Luca Marini dilansir dari Speedweek, Selasa (7/3/2023).
“Menurut saya pengendara yang lebih kecil akan memiliki keuntungan. Karena mereka dapat dengan mudah membentuk otot tanpa memperhatikan beratnya,” tambahnya.
Marini pun merasa sistem baru yang akan digunakan MotoGP memberikannya tuntutan fisik yang lebih besar. Meski begitu, Marini menegaskan bahwa saat ini dirinya sudah tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut.
“Balapan tambahan pada hari Sabtu akan secara signifikan meningkatkan tuntutan fisik di balapan akhir pekan. Tapi, saya sudah berdamai dengannya sekarang,” imbuh Marini.
Untuk yang belum tahu, pada MotoGP 2023 memang diadakan format balapan baru, yakni Sprint Race, yang mana akan diadakan di setiap balapan. Nantinya, Sprint Race akan menggantikan Latihan Bebas 4 (FP4) dan akan berlangsung 50 persen dari jumlah lap balapan normal.
(Rivan Nasri Rachman)