TAVULLIA – Pembalap Tim Mooney VR46, Luca Marini mendapatkan julukan yang sama dengan Andrea Dovizioso, yakni Professor. Semua itu terjadi karena Marini dianggap memiliki banyak kemiripan dengan Dovizioso.
Mendengar hal itu, Direktur Tim Mooney VR46, Alessio Salucci pun menanggapinya dengan senang. Ia bahkan berharap prestasi Dovizioso bisa disamai oleh Marini dalam beberapa tahun ke depan.
Marini memang belum bisa merengkuh podium pada MotoGP 2022. Akan tetapi, performanya sangat konsisten. Adik tiri Valentino Rossi itu hampir menyelesaikan tiap balapannya dengan sempurna tanpa crash.
Tidak hanya itu, Marini juga mampu menembus 10 besar pada 10 balapan di musim lalu. Selain itu, dua di antaranya berada di posisi keempat. Hal itu berkat sosok Marini yang mampu menganalisa berbagai hal dan memahami hal-hal teknis.
Menariknya, kepribadian Marini tersebut membuatnya seperti Andrea Dovizioso. Bahkan, tak sedikit yang menjuluki Marini sebagai Professor, yang mana merupakan salah satu julukan Dovizioso.
Namun, Salucci berharap jika hasil yang didapat Marini juga menyerupai Dovizioso. Karena hingga saat ini, Marini belum mampu memberikan podium di kelas MotoGP.
“Jika hal tersebut benar, maka akan menjadi sesuatu yang bagus. Jika dia juga bisa mendapatkan hasil seperti yang diraih Dovizioso, saya akan langsung menyetujuinya,” kata Salucci dikutip Speedweek, Kamis (5/1/2023).
Walau demikian, Salucci menyadari jika hal tersebut tak bisa segera didapat. Karena Marini harus bekerja sama dengan rekan satu timnya, Marco Bezzecchi, demi membawa nama tim maju.
“Kami berusaha untuk mengajarkan mereka berbagai hal. Mereka memiliki pandangan yang sama dan bekerja sebagai rekan satu tim untuk membawa tim ini maju. Kami berharap mereka dapat saling tarik. Namun, mereka masih butuh waktu,” tambahnya.
Tentu Marini boleh-boleh saja menyamai prestasi Dovizioso. Namun, jangan sampai status Dovizioso sebagai pembalap hebat tanpa gelar juara MotoGP juga diikuti oleh Marini.
Dovizioso memang salah satu pembalap hebat di MotoGP, namun selama berkarier dari 2008 sampai 2022, ia tak pernah meraih gelar juara dunia. Prestasi terbaik Dovizioso hanyalah menjadi tiga kali runner-up dari MotoGP 2017 sampai 2019.
(Rivan Nasri Rachman)