"Tapi itu adalah momen yang menakutkan. Saya merasa seperti saya bisa memukul kepala atau tubuhnya karena dia praktis jatuh ke saya. Untungnya saya bisa mencegahnya, tapi itu menakutkan," lanjutnya.

Sementara Marini mengaku puas dengan kecepatan Desmosedici GP22 di Aragon. Pasalnya adik Valentino Rossi itu menilai Sirkuit Motorland merupakan trek yang sulit karena awal balapan sudah memakan dua pembalap sekaligus.
“Kondisi trek sangat buruk, amat sulit, pembalap lain juga kesulitan, seseorang sering mengambil resiko yang membuatnya terjatuh, tapi saya cepat dan kompetitif hingga akhir balapan, semuanya berjalan dengan baik,” tutupnya.
(Andika Pratama)