MENGENAL olahraga Goalball bagi atlet tunanetra. Mungkin belum banyak orang yang tahu jika ada cabang olahraga (cabor) khusus tunanetra bernama goalball.
Selain Goalball, biasanya cabor ini juga disebut bola gawang. Goalball bahkan sudah sering dipertandingkan pada ajang olahraga bergengsi seperti Paralimpik. Pada ajang ASEAN Para Games 2022 pun goalball masuk ke dalam cabor yang dipertandingkan.
Bagi yang belum tahu apa itu Goalball, mari mengenal olahraga Goalball bagi atlet tunanetra.
Mengenal Olahraga Goalball Bagi Atlet Tunanetra
Apa itu Goalball?
Goalball adalah olahraga yang dikhususkan untuk tunanetra. Pertama kali dikenalkan oleh Hanz Lorenzen dan German Sepp Reindle di Austria tahun 1946. Olahraga ini sebenarnya diciptakan untuk para korban PD II yang mengalami kebutaan.
Namun seiring berjalannya waktu, olahraga ini banyak digemari dan resmi masuk ke dalam cabang olahraga Paralimpik Toronto tahun 1976. Bukan hanya itu saja, olahraga Goalball juga masuk ke dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Pra Games.
Olahraga yang satu ini mengandalkan kemampuan keterampilan, kecepatan, dan akurasi yang tinggi.
Peraturan Goalball
Karena dikhususkan untuk penyandang disabilitas tunanetra, maka Goalball hanya diikuti oleh penderita tunanetra. Untuk menghindari keuntungan sepihak, Goalball mengharuskan pemainnya menggunakan penutup mata agar pemain yang tidak buta total tidak diuntungkan.
Peraturan lain yang harus dipatuhi adalah baik penonton ataupun tim official harus diam ketika pertandingan berlangsung. Hal ini karena pemain Goalball harus konsentrasi mendengarkan pergerakan bola.
Wasit hanya akan bersuara ketika pertandingan akan dimulai, bersiul 2 kali saat pemain memperoleh poin, dan ketika ada pelanggaran.
Jika pemain bersuara sebanyak 2 kali, maka wasit akan menganggapnya sebagai pelanggaran dan diminta keluar lapangan. Jika pihak official bersuara juga akan dianggap wasit sebagai pelanggaran dan akan memberikan penalti.