Bulu Tangkis, Ladang Emas Indonesia
Menilik perjalanan Indonesia di SEA Games menjadi hal yang menarik. Bulu tangkis sendiri kerap menjadi ladang emas bagi Indonesia di pentas SEA Games.

Sejak awal keikutsertaannya, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai pemilik juara umum terbanyak SEA Games. Sejarah mencatat, Indonesia sudah 9 kali menjadi juara umum, yaitu pada 1977, 1979, 1981, 1983, 1987, 1989, 1991, 1993, dan 1997. Sementara itu, posisi pertama diraih Thailand. Mereka 13 kali gelar juara umum.
Sampai detik ini, SEA Games diketahui mempertandingkan 40 cabang olahraga (cabor) dengan 11 negara peserta. Jika ditanya cabor mana yang menjadi unggulan Indonesia, sudah pasti salah satunya adalah bulu tangkis.
Cabang olahraga ini tidak hanya diunggulkan di SEA Games, namun juga Asian Games dan Olimpiade. Tradisi juara agaknya sudah mendarah daging bagi cabor favorit ini.
Salah satu momen terbaik Indonesia terjadi saat SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Taufik Hidayat dan kawan-kawan berhasil menyapu bersih medali emas yang disediakan.
Medali emas dibawa pulang dari beregu putra dan beregu putri. Sementara di lini perorangan, medali emas juga habis direbut tim Indonesia. All Indonesian Finals terjadi di 2 nomor sekaligus, yakni ganda putri dan tunggal putri.
Kejayaan pasukan bulu tangkis Merah Putih juga terlihat dalam SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Tim beregu putra berhasil meraih medali emas ke-14 di ajang tersebut.
Kemenangan itu berhasil diraih usai menggulung tim putra Malaysia dengan skor 3-1. Meskipun tim putri dan nomor perorangan tidak terlalu memberikan hasil gemilang, bulu tangkis tetap menunjukkan eksistensinya sebagai cabang olahraga yang diandalkan Indonesia dalam SEA Games.
Bulu tangkis pun diharapkan bisa berjaya lagi di SEA Games 2021. Apalagi, sederet pemain terbaik diturunkan dalam ajang ini, seperti Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan yang baru menjadi Juara Asia 2022, hingga Apriyani Rahayu, sang peraih emas Olimpiade Tokyo 2020.
(Djanti Virantika)