"Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dari sana dan ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa," ungkap Pramudya , dilansir dari rilis resmi PBSI, Senin (2/5/2022).
Meski sukses meraih medali emas, Pramudya/Yeremia pun pantang merasa puas. Mereka pun bertekad menjadikan momentum tersebut untuk kembali menunjukkan kemampuannya di turnamen berikutnya.
"Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten," sambung Yeremia.
Sebenarnya, Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan medali emas dari pemain tunggal putra, Jonatan Christie. Namun, pemain berusia 24 tahun itu harus takluk dari pasangan Malaysia, Lee Zii Jia, dengan skor 17-21 dan 21-23, di babak final.
(Djanti Virantika)