3. Suryo Agung Wibowo

(Suryno Agung Wibowo usai beraksi, foto: Istimewa)
Posisi ketiga ada Suryo Agung Wibowo yang lahir di Surakarta pada 1983 silam. Di SEA Games 2009, Suryo berhasil mengalahkan rekor Mardi Lestari dengan torehan waktu 10,17 detik. Ia juga mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Nakhon Ratchasima dengan torehan waktu 10,25 detik. Suryo pun dikenal sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara pada saat itu.
2. Dedeh Erawati

(Dedeh Erawati usai beraksi, foto: Dok UNJ)
Dedeh Erawati adalah satu-satunya atlet lari Indonesia yang berhak mengikuti kejuaraan Atletik Grand Prix Asia pada 2006-2011. Hampir di semua seri, ia berhasil merebut medali.
Pada 2005, Dedeh berhasil memecahkan rekor nasional pada nomor lari 100 meter gawang putri. Ia kembali mencetak rekor nasional dengan mencapai garis finish di waktu 13,20 detik. Prestasi ini dicapai perempuan kelahiran 1979 itu ketika mengikuti Asian Games di Guangzhou, China pada 2010.
1. Lalu Muhammad Zohri

(Lalu Muhammad Zohri beraksi di PON XX Papua 2021, foto: PON XX Papua 2021)
Posisi pertama ditempati oleh Lalu Muhammad Zohri yang baru berumur 21 tahun. Zohri, yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi tingkat dunia, misalnya IIAF World U-20 Championships pada 2018 lalu.
Zohri juga pernah finis ketiga di Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang. Torehan itu membawanya berlaga ke Olimpiade Tokyo 2020 meski gagal membawa pulang medali.
Selain itu, Zohri juga berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Ia berhasil mencatatkan waktu 10,18 detik di nomor 100meter dan mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
(Andika Pratama)