JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PBSI, Agung Firman Sampurna meminta kepada para pencinta bulu tangkis Tanah Air untuk tak menjadikan masalah promosi dan degradasi atlet Pelatnas sebagai hal yang besar hingga menjadi kontroversi. Sebab ia pastikan keputusan promosi dan degradasi dilakukan secara objektif dan memang setiap tahunnya harus dilakukan.
Menurut Agung, promosi ke Pelatnas Cipayung atau degradasi dikembalikan ke klub adalah bagian yang tak terpisahkan dari tata kelola dan pembinaan olahraga tepok bulu di Tanah Air. Dari tahun ke tahun, apa yang dilakukan oleh PP PBSI juga tetap sama.
Tahun ini lewat Seleksi Nasional (Seleknas) 2022 yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pada 10-15 Januari 2022, PBSI tengah mencari talenta-talenta baru dan pemain berbakat untuk direkrut ke Pelatnas Cipayung.
Baca Juga;Â Bonus Piala Thomas 2020 Seniliai Rp10 Miliar Cair, Agung Firman: Sebagian Uangnya untuk PBSI
Bibit-bibit baru ini akan menggantikan pemain yang didegradasi dan dikembalikan ke klubnya masing-masing. Dia pun juga menegaskan bahwa semua ini dilakukan secara objektif.
“Tahun ini promosi dan degradasi tetap menggunakan metode dan kriteria yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dilakukan secara obyektif untuk tumbuh dan berkembangnya atlet-atlet muda berbakat,” kata Agung dalam rilis resmi PBSI, Selasa (11/12022).
Dikatakannya, dalam suatu masa tertentu, performa dan prestasi semua pemain penghuni Pelatnas Cipayung juga dievaluasi. Setelah dievaluasi menyeluruh, baru kemudian diputuskan. Yaitu, tetap bertahan di pelatnas atau terdegradasi.