“Hal tersebut sudah terlihat sejak awal. Jos itu pembalap F1 yang sukses dan cepat. Dia membangun putranya dengan seluruh pengetahuan yang dimilikinya, dan menghindari kesalahan,” kata Marko dikutip Racing News 365, Selasa (4/1/2022).
Berbeda dengan ayahnya yang berpindah tim, Max Verstappen praktis terus berada di satu payung. Dia memulai karier di tim junior Red Bull racing, Scuderia Toro Rosso, sebelum pindah ke tim utama.

Marko mengakui hubungan antara Red Bull dan keluarga Verstappen tidak selalu harmonis. Namun, pada akhirnya Jos Verstappen mengalah dan ikut mendorong putranya bertahan di Red Bull, sampai akhirnya juara dunia.
“Pada akhirnya, kami berhasil. Pada awalnya, keadaan memang sedikit sulit. Tetapi, Jos kemudian hanya menjadi penumpang dan melihat keadaan,” ujarnya.
(Djanti Virantika)