HUELVA – Sri Lanka memiliki satu pebulu tangkis yang sudah bermain selama dua dekade atau 20 tahun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, yang bernama Niluka Karunaratne. Menariknya ternyata ikon buku tangkis Sri Lanka itu sangat mengidolakan pemain asal Indonesia yang sudah lama pensiun, yakni Taufik Hidayat.
Hal tersebut diketahui ketika Karunaratne menceritakan pengalamannya menjalani debut di kejuaraan dunia pada 2001 lalu. Dia sangat mengingat momen dimana sang idola menyerah di babak semifinal dari Hendrawan karena mengalami masalah cedera.
“Saya penggemar berat Taufik, dia pemain favorit saya. Saya ingat Hendrawan melawan Taufik di semifinal (Kejuaraan Dunia 2001) dan Taufik memimpin dengan beberapa poin dan kemudian dia cedera. Dia tidak bisa bergerak untuk poin berikutnya dan harus mundur. Hendrawan melaju ke final dan mengalahkan Peter Gade,” kata Karunaratne dilansir dari laman resmi BWF, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga: 5 Pemain Idola Kevin Sanjaya di Bulu Tangkis, Nomor 1 si Tampan dari Korea Selatan

Lebih lanjut, pemain yang kini berusia 36 tahun itu mengatakan bahwa Taufik adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Menurutnya, tidak ada yang melebihi kualitas dari penutannya itu yang tergabung dalam empat pemain tunggal putra terbaik pada masanya yang disebut Fantastic Four, bersama Lee Chong Wei, Lin Dan dan Peter Gade.
“Saya tidak berpikir dalam hal standar, Anda bisa mengatakan ada pemain yang lebih baik dari Taufik atau Lee Chong Wei atau Lin Dan atau Peter Gade. Saya tidak berpikir siapa pun bisa bermain dengan intensitas kualitas permainan mereka,” jelas pemain kelahiran 13 Februari 1985 itu.
Dua puluh tahun sejak debutnya, Karunaratne masih bertanding di Kejuaraan Dunia 2021 yang digelar di Huelva, Spanyol. Namun sayang, langkahnya terhenti di babak 32 besar setelah ditaklukkan pemain asal Denmark, Anders Antonsen, dengan skor 11-21 dan 15-21.
Meski kalah, Karunaratne senang bisa kembali berpartisipasi dalam kejuaraan dunia. Namun, dia mengatakan mungkin tahun ini adalah kali terakhirnya berkompetisi di salah satu turnamen paling bergengsi di dunia bulutangkis itu.
“Ini karir yang panjang, senang bisa kembali ke Spanyol untuk Kejuaraan Dunia. Pertama saya di Spanyol, di Seville. Ini mungkin Kejuaraan Dunia terakhir saya. Saya senang bisa sampai sejauh ini,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Karunaratne bukan nama asing untuk publik Sri Lanka. Dia telah menjadi ikon dunia bulu tangkis negara di kawasan Asia Selatan itu. Adik laki-lakinya Dinuka dan Diluka juga menonjol dalam dunia olahraga. Adik bungsunya, Chamika, adalah juara bulu tangkis junior sebelum beralih ke olahraga kriket.

Karunaratne bermain bulu tangkis sejak usia 8 tahun pada 1994 dan meraih gelar pertamanya pada 2011 lalu di Kejuaraan Internasional di Puerto Rico. Kini, dia berada di peringkat 124 dunia di nomor tunggal putra dan peringkat 496 di nomor ganda putra.
Tentunya segala pencapaian Karunaratne layak untuk diapresiasi. Ia mampu konsisten untuk terus menjalani turnamen berskala dunia yang tentunya tidak mudah dilalui. (RNR)
(Rachmat Fahzry)