Saat berada di balik panggung podium, Rossi dan Biaggi terlibat cek-cok yang diakhiri dengan adu pukul. Panitia harus memisahkan mereka agar segera naik ke podium.
"Sebelum menuju podium, saya melihat Biaggi menyuruh saya bergerak cepat naik ke atas (podium). Saat itu, matanya merah dan sangat terlihat kalau dia emosi," kata Valentino Rossi di autobiografi-nya yang berjudul ‘What If I Never Tried It.’

"Setelah itu kami adu mulut saling menyalahkan. Biaggi mulai menampar dan saya memukul balik. Saling tampar dan baku hantam terjadi di belakang podium, sampai akhirnya panitia memisahkan kami,” lanjut Rossi.
"Di podium, kami bersalaman tanpa tatapan muka. Seakan, semuanya tidak terjadi apa-apa di depan ratusan fotografer," sambungnya.
Orang sehebat Rossi pun memiliki kekurangan seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi, di dunia MotoGP, pembalap 42 tahun itu tetaplah seorang legenda dan ikon. Pada akhir musim 2021, karier panjang legenda hidup MotoGP itu akan berakhir. Dia akan menjalani balapan terakhirnya sebagai pembalap Petronas Yamaha SRT.
(Andika Pratama)