JAKARTA – Tunggal putra Indonesia tampil menawan saat beraksi di Piala Thomas 2020. Penampilan apik para atlet tunggal putra itu tak terlepas dari arahan sang pelatih Hendry Saputra.
Hendry Saputra jelas sudah tidak asing lagi dikalangan para pencinta bulutangkis. Sepak terjang Hendry di dunia bulutangkis sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah tersebut sebelum menjabat sebagai pelatih juga pernah merasakan menjadi pemain bulutangkis. Selama menjadi pemain, prestasi yang ditorehkan Hendry pun tak kalah hebatnya.
Pada tahun 1984 sampai 1986, Hendry termasuk salah satu pemain yang paling ditakuti oleh lawan, terutama pebulutangkis China. Beberapa pemain China seperti Yang Yang, Zhao Jianhua, dan Tian Bingyi pernah dia kalahkan.
Baca Juga: Thailand Open 2021, Pelatih Akui Sektor Tunggal Putra Tak Maksimal
Selama berpkiprah sebagai atlet tepok bulu, Hendry pernah menjadi semifinalis di turnamen IBF World Grand Prix Swedia Terbuka 1984 dan English Master 1985. Dia juga bagian dari tim putra Indonesia yang berhasil memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Asia 1985 di Kuala Lumpur.
Namun sayangnya, ketika berada dipuncak karirnya, Hendry terindikasi terkena penyakit Hepatitis. Hal tersebut yang membuat performanya kian menurun dan pada tahun 1988 dia memutuskan untuk gantung raket.
Setelah memutuskan untuk pensiun, Hendry dipercaya untuk menjadi asisten pelatih PB Tangkas Justian Suhandinata. Sejak tahun 1988 hingga 2011, Hendry sempat memoles beberapa pebulutangkis hebat pada masanya seperti Simon Santoso, Liliyana Natsir dan Hendrawan tak lepas dari bentukan tangan dinginnya.