“Saya juga tahu jika Fabio dengan ban medium akan lebih kencang pada bagian akhir. Oleh sebab itu, saya mencoba untuk cepat dan konsisten sejak balapan dimulai,” ujarnya.
“Saya mencoba untuk menjaga ban. Sulit melakukannya di putaran terakhir, karena Fabio terus mendekat pada empat atau lima putaran terakhir. Tidak mudah, tetapi saya melakukan yang terbaik,” tutur Bagnaia.
Dengan dua kemenangan beruntun, kini Bagnaia menempati posiis kedua klasemen dengan poin 186. Dia tertinggal 48 angka dari sang pemuncak tabel, Quartararo.
Dengan akhir musim yang makin dekat, peluang Bagnaia untuk menjadi juara tetaplah ada. Dia hanya perlu melakukan yang terbaik hingga balapan terakhir.
(Andika Pratama)