Gara-gara alasan itu, kini Eko sudah mengantongi empat medali Olimpiade. Ia pun merasakan langsung efek dari keberhasilannya tersebut dan merasa sangat bersyukur.
“Awal-awal latihan itu tak terpikirkan (untuk menargetkan medali). Tapi setelah mendapat medali emas di Kejuaraan Nasional saat itu baru ada (target meraih medali di Olimpiade). Karena memang pelatih pada saat itu bicara, kalau mau membantu orang tua ya harus meraih medali di Olimpiade, karena mendapatkan apresiasi,” ujar Eko.
“Saya sendiri anak pertama, dengan kondisi orang tua yang pas-pasan. Di kejuaraan nasional dapat medali emas kok tidak dapat apa-apa. Pelatih pada saat itu pun bilang bahwa kalau mau mendapat apresiasi ya harus medali emas di Olimpiade,” sambungnya.
“Alhamdulillah dengan perjalanan ini saya tidak berjalan sendiri. Ada pelatih, pengurus, pembina, yang mempersiapkan saya, dan saya pun bertemu dengan banyak orang-orang baik. Sehingga itu semua menjadi jalan saya hingga seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Selanjutnya, Eko pun masih penasaran untuk meraih medali emas di Olimpiade, karena itu ia berniat ikut ke Olimpiade Paris 2024. Target Eko pun kini sudah berubah, ia mau membuat lagu Indonsia Raya berkumandang di pesta olahraga empat tahunan tersebut.
(Rachmat Fahzry)