Jika tidak pensiun dan membalap untuk VR46, Rossi punya peluang untuk membuktikan dirinya tidak gagal di Ducati. Sekadar informasi, Rossi pernah membela Ducati pada 2011-2012, tetapi dia gagal unjuk gigi bersama tim pabrikan Italia itu.
Menurut Cereghini, ketiga alasan itu bisa menahan Rossi untuk tetap balapan pada musim depan. Akan tetapi, keputusan akhir ada di tangan pembalap 42 tahun itu.

"Sejauh dugaan saya, ada berbagai dorongan untuk terus menolaknya, seperti keinginan untuk membalap bersama saudaranya Luca, ata ban depan baru Michelin 2022 yang berangin sehingga bisa memberinya lebih banyak perasaan dan mungkin menyelesaikannya (balapan) dengan baik, atau seperti keinginan untuk menguji diri sendiri di Ducati, (Ducati sekarang) sangat berbeda dengan kegagalannya pada 2010 dan 2011 ,” kata Cereghini, dikutip dari Tuttomotoriweb, Selasa (29/6/2021).
Apapun keputusan Rossi harus dihargai. Jika pensiun pada akhir musim ini, dia akan selalu dikenang karena prestasi luar biasanya.
Rossi adalah salah satu pembalap terbaik delam sejarah MotoGP dengan koleksi sembilan gelar juara dunia. Sebanyak tujuh gelar juara dunia diraih Rossi di MotoGP yang merupakan kelas terelite.
Pencapaian Rossi hanya kalah dari legenda MotoGP lainnya yang juga berasal dari Italia, Giacomo Agostini. Senior Rossi itu memegang rekor sebagai pembalap dengan gelar juara dunia terbanyak, yaitu 15.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)