MODENA – Masalah overheating ban belakang kembali membelit Valentino Rossi pada MotoGP Qatar 2021 pekan lalu. Mantan pelatih balapnya, Luca Cadalora, heran mengapa Vale masih menggunakan setelan motor yang sama.
Lomba MotoGP Qatar 2021 seakan berubah menjadi petaka bagi Valentino Rossi. Sehari sebelumnya, pembalap Tim Petronas Yamaha SRT itu mampu mengakhiri sesi kualifikasi di posisi empat.
Baca juga: Jadwal MotoGP Doha 2021: Valentino Rossi Memble Lagi?
Posisi start tersebut cukup potensial meraih podium atau paling tidak finis di lima besar. Sayangnya, tidak demikian yang terjadi. Valentino Rossi malah meredup di tengah sinar lampu terang Sirkuit Internasional Losail, Qatar.

Pada akhirnya, pembalap berusia 42 tahun itu hanya bisa finis di posisi 12. Valentino Rossi berdalih masalah ban belakang yang terlalu cepat panas sebagai penyebab hasil buruk tersebut. Luca Cadalora paham sekaligus heran mengapa masalah itu kembali terjadi.
Baca juga: Kalau Hanya Sekadar Finis, Valentino Rossi Mending Pensiun
“Valentino mengalami masalah berulang yang sama, ban yang overheating,” papar Luca Cadalora, sebagaimana dilansir dari Tutto Motori Web, Kamis (1/4/2021).
“Saya tidak tahu mengapa, mungkin juga berdasarkan fakta dia menggunakan setelan yang sama pada motornya, yang mana terlalu membebani ban belakang,” imbuh pria berkebangsaan Italia itu.
Sang pembalap yang merasa kecewa dengan hasil balapan pertama, mencanangkan target tinggi jelang seri kedua. Valentino Rossi bertekad mencari penebusan pada MotoGP Doha 2021 yang kebetulan digelar di tempat yang sama seperti pekan lalu.
“Kami memang berharap lebih dari MotoGP Qatar, tetapi saya kesulitan dalam balapan dan kami menderita dengan ban belakang,” tutur Valentino Rossi, dinukil dari laman resmi Sepang Racing.

“Kami masih memiliki hal positif untuk dibawa ke balapan berikutnya karena menempati posisi empat pada kualifikasi adalah hasil yang bagus. Itu adalah lap tercepat saya di sirkuit, dan saya sangat senang dengan ini,” sambung juara dunia MotoGP tujuh kali itu.
Bola kini berada di tangan Valentino Rossi. Jika bertekad bangkit pada seri kedua, The Doctor –julukan Rossi- harus segera mencari obat mujarab guna memperbaiki performanya.
(Rachmat Fahzry)