“Pendekatan kaku bisa saja dilakukan, tapi sistem macam itu tak selalu cocok untuk semua pembalap. Saya sendiri tak pernah dipertimbangkan sebagai pembalap yang bisa dipakai bertaruh, bahkan saat melaju cepat,” ungkap Petrucci, seperti disadur dari GPOne, Rabu (20/1/2021).
“Saya mempunyai beberapa kemampuan yang sama dengan Andrea, namun kami yang dianggap bermasalah. Kalau saya tampil baik, Andrea dianggap tidak bisa tampil sebaik saya,” sambung pembalap asal Italia tersebut.
“Mereka (para petinggi Tim Ducati) akan selalu menunjukkan kepada Anda betapa membanggakannya mengendarai motor mereka, sementara menurut saya, pembalap membutuhkan perlakukan pribadi di level manusiawi. Itulah yang tak pernah mereka lakukan.”
“Ducati memiliki prinsip engineering-nya sendiri. Jika ada yang salah, mereka akan menggantinya. Mereka percaya bahwa motor mereka selalu merupakan yang terbaik, dan jika tidak, maka itu salah si pembalap. Namun, itu bukan lagi jadi masalah saya,” tuntasnya.
(Ram)