Lebih lanjut, aksinya kembali mengaspal di Jerez pada 25 Juli 2020 tidak terlepas dari jaminan yang diberikan oleh para dokter. Andai dirinya tahu lebih cepat pelat akan patah, atau dokter mengatakannya dengan jelas, tentu risiko tersebut tidak akan diambil.

“Dokterlah yang seharusnya lebih realistis. Saya datang ke Jerez dengan pikiran di kepala pelat itu akan bertahan di tempatnya karena dokter yang mengatakan,” urai Marc Marquez.
“Saya berani tetapi bukan nekat. Jika mereka mengatakan pelat itu bisa saja patah, saya tidak akan naik motor dengan kecepatan 300 kilometer per jam,” tutup juara dunia MotoGP enam kali itu.
Kini, Marc Marquez terpaksa melewatkan semusim penuh Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Pembalap asal Spanyol itu bahkan harus menjalani operasi bedah ketiga guna memulihkan cederanya. Belum diketahui pasti kapan pembalap bernomor motor 93 itu akan kembali mengaspal.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)