VALENCIA – Pembalap Tim Pramac Ducati, Jack Miller, menilai bahwa kini para pembalap MotoGP mendapatkan pengarahan serta menjalani tes doping lebih sering. Miller mengakui hal tersebut dilakukan agar kasus doping seperti Andrea Iannone takkan terulang lagi.
Kasus doping Iannone sendiri pertama kali naik ke permukaan setelah Agen Anti-Doping Dunia (WADA) melakukan tes urin kepadanya usai menjalani balapan di MotoGP Malaysia 2019. Dalam sampel tersebut Iannone dinyatakan positif melakukan doping drostanolone, substansi steroid terlarang untuk atlet.
Sidang pertama kasus doping Iannone sendiri berlangsung pada 19 Desember 2020. Dalam sidang tersebut Iannone dihukum menjalani balapan selama 18 bulan. Namun Iannone pun memilih untuk naik banding keputusan pengadilan tersebut.

Terlebih Iannone sendiri tidak merasa bersalah terkait kasus doping yang menimpanya tersebut. The Maniac Joe –julukan Iannone– berdalih bahwa substansi tersebut masuk ke dalam tubuh usai mengonsumsi daging di Asia.
Baca Juga: Miller dan Zarco Kompetitif di Kualifikasi MotoGP Eropa 2020, Dovizioso Ogah Iri
Dengan fakta itulah yang membuat Iannone lantas membawa kasusnya tersebut ke keputusan Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS). Iannone menuntut agar hukuman larangan tampil 18 bulan tersebut dicabut. Sedangkan pihak WADA justru meminta agar hukuman Iannone ditambah menjadi empat tahun.
Akan tetapi karena pandemi virus Corona (Covid-19) sidang kedua kasus doping Iannone itu harus ditunda hingga 15 Oktober kemarin. Pada Selasa, 10 November 2020, hasil sidang kasus doping Iannone keluar, yang mana Iannone dinyatakan bersalah dan dihukum larangan membalap selama empat tahun.