Pria kelahiran Tavullia itu menambahkan, tanpa memiliki gairah yang tinggi dan terus berkobar, segalanya akan sulit. Sebab, pembalap akan mulai malas berlatih. Baginya, memang tidak mudah untuk memelihara gairah tersebut andai tidak mendapat dukungan dari sang ayah.
“Sangat penting untuk terus berada di puncak. Graziano bersenang-senang ketika saya berada di atas motor dan melihat sejauh mana saya berani mengambil risiko,” lanjut Valentino Rossi.
“Gairah membuat perbedaan. Anda menjalani hidup yang bagus, tetapi juga berada di bawah tekanan. Agar menjadi atlet yang luar biasa di MotoGP, Anda harus berlatih setiap hari dan memiliki gaya hidup tertentu. Tidak mudah, tetapi jika kehilangan gairah, semuanya jadi sulit,” tutup juara dunia sembilan kali itu.
Walau memiliki gairah yang tinggi, Valentino Rossi tidak mau asal membalap saja. Ia punya sikap untuk menentukan masa depannya ketika musim balap sudah berjalan setengahnya. Hal itu dilakukan untuk melihat apakah dirinya masih kompetitif untuk melanjutkan karier, atau berhenti.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)