Karena terlalu mengandalkan bagian depan, motor RC213V mengalihkan beban ke bagian belakang. Belum lagi, mereka harus menurunkan pusat gravitasi motor serendah mungkin. Hal itu tidak terlepas dari sulitnya membelokkan motor di tikungan.
“Kami memiliki pusat gravitasi yang rendah karena motor tidak memiliki kecepatan yang bagus saat menikung. Kami berusaha memenangi duel di tikungan dengan mengerem,” lanjut Ramon Aurin.
“Kami memiliki banyak masalah di belakang karena dengan mengerem keras, pembalap berpotensi kehilangan bagian itu, jadi kami harus merendahkan motor. Buat Marc Marquez, sangat penting memiliki motor yang berat di belakang karena dia selalu mengerem dengan rem belakang,” tutupnya.
Sayangnya, kondisi itu sepertinya tidak akan berubah dalam waktu dekat. Menurut Ramon Aurin, Honda masih memprioritaskan pengembangan pada kecepatan puncak dan tenaga mesin. Padahal, pengembangan yang tidak seimbang sangat berdampak pada aspek lain saat balapan.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)