Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aprilia Siap Putus Kontrak Iannone jika Terbukti Positif Pakai Doping

Ezha Herdanu , Jurnalis-Rabu, 23 September 2020 |15:32 WIB
Aprilia Siap Putus Kontrak Iannone jika Terbukti Positif Pakai Doping
Andrea Iannone (Foto: motogp.com)
A
A
A

NOALE – CEO Aprilia Gresini, Massimo Rivola, memberikan komentar mengenai kasus doping yang dialami oleh salah satu pembalapnya, yakni Andrea Iannone. Rivola menyatakan bahwa mereka bakal menyudahi kerja sama dengan Iannone apabila memang terbukti menggunakan doping.

Sebagaimana diketahui, Iannone memang saat ini sedang harap-harap cemas menunggu sidang kasus doping yang dialaminya. Ya, Iannone bakal kembali menjalani sidang lanjutan kasus dopingnya tersebut pada 15 Oktober mendatang.

Kasus doping Iannone sendiri pertama kali naik ke permukaan setelah Agen Anti-Doping Dunia (WADA) melakukan tes urin kepadanya usai menjalani balapan di MotoGP Malaysia 2019. Dalam sampel tersebut Iannone dinyatakan positif melakukan doping drostanolone, substansi steroid terlarang untuk atlet.

Andrea Iannone

Sidang pertama kasus doping Iannone sendiri berlangsung pada 19 Desember 2020. Dalam sidang tersebut Iannone dihukum menjalani balapan selama 18 bulan. Namun Iannone pun memilih untuk naik banding keputusan pengadilan tersebut.

Baca Juga: Iannone: Kejuaraan MotoGP 2020 Sulit Diprediksi 

Terlebih Iannone sendiri tidak merasa bersalah terkait kasus doping yang menimpanya tersebut. The Maniac Joe –julukan Iannone– berdalih bahwa substansi tersebut masuk ke dalam tubuh usai mengonsumsi daging di Asia.

Dengan fakta itulah yang membuat Iannone lantas membawa kasusnya tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Iannone menuntut agar hukuman larangan tampil 18 bulan tersebut dicabut. Sedangkan pihak WADA justru meminta agar hukuman Iannone ditambah menjadi empat tahun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement