BOLOGNA – Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengakui bahwa motor balap di timnya tak mudah untuk dikendarai pembalap rookie atau debutan di MotoGP. Karena itu, hasil yang kurang baik biasanya didapatkan oleh pembalap debutan Ducati pada musim perdana di kelas MotoGP.
Kondisi ini turut terlihat dalam penampilan Francesco Bagnaia yang kesulitan saat membela Ducati di MotoGP 2019. Kala itu, Bagnaia diketahui baru saja menjalani debut di kelas MotoGP dengan membela tim satelit Ducati, yakni Pramac.

Dengan statusnya sebagai juara dunia Moto2 2018, Bagnaia tentu saja diharapkan bisa bersinar pada musim debutnya di MotoGP. Sayangnya, kondisi itu gagal ditunjukkan pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
BACA JUGA: Tanggapi Insiden Vinales, Mantan Mekanik: Yamaha Punya Banyak Masalah
Bagnaia tampak begitu kesulitan untuk bisa bersaing dengan para rival barunya di MotoGP. Target untuk menjadi pembalap rookie terbaik MotoGP 2019 pun gagak dicapai. Ia kalah dari Fabio Quartararo setelah hanya bisa mengumpulkan 54 poin dan finis di urutan ke-15.
Tetapi musim ini, peningkatan berhasil ditunjukkan Bagnaia terkait penampilannya. Ia bahkan bisa bersaing memperebutkan podium di MotoGP Andalusia 2020. Memulai balapan dari posisi ketiga, Bagnaia sejatinya sempat tercecer ke belakang.
Tetapi, di pertengahan lomba, pembalap asal Italia itu bisa bangkit dan terus bersaing untuk memperebutkan podium dalam balapan seri kedua MotoGP 2020 itu. Peluang besar untuk merebut podium kedua pun terbuka lebar untuk Bagnaia kala itu.