 
                
SPIELBERG – Balapan di Sirkuit Red Bull Ring telah resmi berakhir pada 23 Agustus 2020 kemarin. Meski telah usai, namun tampaknya masih ada satu pembalap yang merasa tidak puas dengan hasil balapan di MotoGP Styria 2020 tersebut.
Pembalap yang kurang puas itu adalah Johann Zarco. Rider Tim Reale Avintia Ducati tersebut pun sebenarnya bukan tidak puas karena hasil dari balapannya yang hanya bisa finis di urutan ke-14, melainkan karena hukuman yang diterimanya di race itu.
Seperti yang diketahui, Zarco harus mengawali balapan MotoGP Styria 2020 dari pit lane karena dinyatakan bersalah atas insiden yang menimpanya dan juga Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) di sirkuit yang sama saat tampil di seri Austria. Zarco dinyatakan menjadi biang keladi yang membuat tabrakan antara dirinya dan Morbidelli di race tersebut.
Baca Juga: Padatnya Jadwal MotoGP 2020 Buat Kondisi di Paddock Selalu Panas dan Tegang

Tabrakan tersebut pun sempat membahayakan nyawa dua rider Monster Energy Yamaha, yakni Valentino Rossi dan juga Maverick Vinales. Gara-gara insiden tersebut terlalu bahaya itulah pada akhirnya pihak Federasi Balap Motor Internasional (FIM) menjatuhi hukuman kepada Zarco.
Hukuman yang diterima Zarco itu adalah mengawali balapan MotoGP Styria 2020 dari pit lane. Awalnya Zarco mengaku menerima saja hukuman itu, namun belakangan ia justru mengeluhkan sanksi yang ia terima tersebut.
Menurut Zarco, hukuman tersebut diberikan karena ada tekanan dari sosok yang sangat penting di dunia balap MotoGP. Sosok yang dimaksud itu pun adalah Rossi. Ia melihat ada kepentingan politik di sana karena yang meminta dirinya dijatuhi hukuman adalah Rossi.
Ya, The Doctor –julukan Rossi– adalah orang yang paling kencang meminta kepada pihak FIM untuk menghukum keras aksi Zarco di GP Austria. Rossi bahkan menyebut pembalap asal Prancis itu sebagai biang keladi atas insiden horor di Sirkuit Red Bull Ring.
Gara-gara desakan Rossi melalui media, tak berapa lama FIM pun pada akhirnay memberikan hukuman kepada Zarco. Hal itulah yang dirasa Zarco dan ia sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Tentunya, itu semua adalah pendapat dari seorang Zarco.

“Saya melihat ada hal politik yang terlibat (terkait keputusan sanksi dari FIM kepada Zarco). Saya benarp-benar tidak memahami semuanya. Namun, saya percaya kasus ini telah membuat Anda terus berkembang,” kata Zarco, dikutip dari Corsedimoto, Sabtu (29/8/2020).
“Saya tidak tahu apakah harus merasa sedih menanggapi maslaah itu. Saya hanya berpikir bahwa bagaimana cara mengatasi masalah seperti itu dengan baik (tanpa ada tekanan dari pihak lain),” tutup Zarco.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)