“Zarco sangat melebar, dan ia mengerem di depan Franco, mungkin untuk tidak membiarkan Franco menyusulnya kembali dalam pengereman,” tambahnya.
“Tetapi, ia terlalu dekat, dan ketika Anda berada pada kecepatan 300 km per jam, Anda memiliki banyak slipstream, dan Franco tidak punya kesempatan untuk mengerem (dan menghindari kontak),” lanjutnya.

“Saya berbicara dengan Zarco secara tatap muka. Saya mengatakan ini juga padanya. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia tidak melakukannya dengan sengaja,” sambungnya.
“Tapi bagaimanapun, agresif itu bagus, tetapi mengerem saat menghadapi pembalap lain, terutama pada 300 km per jam. Sebab itu merupakan potensi bencana,” pungkas pembalap berusia 41 tahun tersebut.
(Ramdani Bur)