"Saya masih kesulitan menemukan kata-kata untuk menggambarkan kekejaman dari beberapa video yang saya lihat di internet. Rasisme harus dipenuhi dengan tindakan, bukan keheningan. Saya berharap orang-orang bisa berpartisipasi aktif, melibatkan dan mendorong orang lain untuk menyebarkan kesadaran. Adalah tanggung jawab kita untuk berbicara menentang ketidakadilan. Jangan diam,” tulis Leclerc.
Selain dua pembalap itu, Alex Albon, serta duo pembalap McLaren, yakni Carlos Sainz dan Lando Norris, juga turut menyuarakan pandangannya terkait kasus George Floyd. Kasus kematian Floyd kini memang tengah mendapat perhatian besar dari masyarakat dunia karena dinilai menunjukkan ketidakadilan rasisme di AS.
Floyd diketahui meregang nyawa akibat lehernya ditindih oleh lutut salah seorang perwira polisi AS. Peristiwa itu terjadi pada Minggu 25 Mei 2020. Meski Floyd sudah memohon agar polisi melepaskan lutut dari lehernya, hal itu tak juga dilakukan hingga akhirnya ia tewas.
(Ramdani Bur)