"Secara pribadi, saya menolaknya, karena motor-motor yang ada sudah siap. Memang benar langkah itu bisa membantu Anda berhemat lewat sparepart, tapi jika membicarakan investasi, saya rasa ini akan jadi masalah ketimbang manfaat,” ujar Meregalli, melansir dari laman Speedweek, Kamis (16/4/2020).
"Jelas takkan ada 19 balapan tahun ini, jadi itu saja sudah cukup untuk berhemat. Anda juga bisa pakai ide untuk pergi ke trek dengan lebih sedikit staf. Tapi saya tak suka ide pakai satu motor seperti kelas-kelas lain (Moto2 dan Moto3)," lanjutnya.
"Dengan pakai satu motor, kehilangan satu sesi atau tertinggal pada akhir sesi akibat kecelakaan bakal berdampak besar pada sesi teknis dan juga pertunjukan," tutup Meregalli.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)