Mendapati situasi ini, Poncharal merasa kasihan. Ia menilai Zarco seharusnya tak gegabah untuk hengkang dari KTM. Sebab, seiring berjalannya waktu, masalah yang dihadapinya di KTM perlahan pasti akan menemukan jawaban. Poncharal sendiri yakin Zarco bisa menuai hasil manis bersama KTM karena tim tersebut akan memiliki motor yang jauh lebih kompetitif di masa depan.

“Saya merasa kasihan dengan Zarco sekarang. Apa pilihannya setelah GP Valencia? Dia bisa saja kembali ke Moto2. Tapi untuk apa? Kemudian, ada Avintia Ducati. Tetapi, jika Anda adalah pembalap pabrik KTM Red Bull, itu tidak bisa menjadi godaan. Dia memiliki Red Bull sebagai sponsor utama, dia adalah anggota tim pabrik di KTM, ada program dua tahun. Dia tahu betapa cepat KTM mendorong pengembangan dan kemajuan yang dicapai selama musim 2019,” ujar Poncharal, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Minggu (22/12/2019).
“Sementara itu, Dani Pedrosa telah mengembangkan motor baru untuk 2020. Bagaimana Anda bisa menyerah pada saat bahkan 25% dari masa kontrak Anda belum berakhir? Saya tidak mengerti. Jika Anda malah menjadi pembalap pabrik di Honda, mungkin itu layak dilakukan. Tetapi jika Anda hanya memiliki pilihan antara Moto2 dan Avintia setelah pemutusan kontrak ini, maka saya tidak punya kata-kata. Tapi, itu adalah hidupnya. Saya tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan,” tukasnya.
(Andika Pratama)