Akan tetapi kebahagiaan itu seketika runtuh kala Ducati gagal meraih gelar juara dunia. Mereka masih kalah dari Marquez yang keluar sebagai juara dunia sekaligus mengantarkan Honda meraih triple crown di MotoGP 2019.
“Pada satu sisi, itu adalah musim yang positif karena kami mencapai jumlah podium tertinggi untuk Ducati dalam satu musim, selain 2007 ketika kami menjadi juara dunia bersama Casey Stoner saat menang,” ungkap Ciabatti, mengutip dari Speedweek, Jumat (20/12/2019).

“Tentu saja, kami juga memasukkan lima podium dengan Jack (Miller). Jadi saya pikir motor telah menunjukkan bahwa itu kompetitif di tingkat tinggi. Tetapi Marc memenangkan kejuaraan dunia sebelum balapan berakhir. Karena itu, kami jelas tidak benar-benar bahagia,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)