“Saya tidak menyukai kata mustahil, saya tidak pernah mengatakannya, tetapi itu sangat sulit. Itu berarti memenangi dua kali lipat dari apa yang saya capai sejauh ini. Saya tidak pernah terobsesi dengan angka atau nama. Saya hanya menikmati gairah untuk membalap,” tutur Marc Marquez, dilansir dari Crash, Rabu (9/10/2019).
“Kami berada di era MotoGP di mana kesetaraan dari sisi mekanis adalah salah satu yang terbaik yang pernah kita saksikan. Saya mengatakan hal ini karena ada empat pabrikan yang mampu memenangi balapan dan bertarung untuk Kejuaraan Dunia MotoGP. Itu berarti ada delapan motor (pembalap) yang punya kans memenangi balapan, kita tidak pernah lihat sebelumnya,” imbuh pria berusia 26 tahun itu.

Jika mengejar total gelar juara Giacomo Agostini dirasa sulit, Marc Marquez setidaknya bisa menggapai rekor di kelas MotoGP (500 cc). Pembalap berpaspor Italia itu total memenangi delapan gelar, sedangkan Marc Marquez sudah enam kali.
(Fetra Hariandja)