JAKARTA - Sebanyak 30 dari 32 cabang olahraga (cabor) Olympic Sports dan 24 non Olympic Sports memberikan suara mereka untuk Raja Sapta Oktohari (RSO) untuk maju sebagai Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada acara Deklarasi Forum Komunikasi Cabang Olahraga Indonesia yang berlangsung di Akademi Jetski Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Minggu (6/10/2019) siang WIB.
Okto sendiri sebelumnya tak menyangka kalau dirinya bakal mendapat dukungan sebanyak itu. Akan tetapi, meski secara dukungan sudah hampir dipastikan bakal terpilih, ia tetap berharap dukungan yang datang kepadanya pada acara hari ini tidak hanya berhenti sampai Kongres KOI nanti, melainkan berlanjut hingga empat tahun kedepan jikalau dirinya terpilih menjabat sebagai Ketum.

"Hari ini merupakan salah satu hari yang sangat spesial bagi saya dan keluarga saya. Karena pertama kita dapet dukungan dari teman-teman cabang olahraga (Cabor). Yang bikin deklarasi tadi. Ini merupakan inisiatif dari teman-teman semua," ujar Okto kepada media, Minggu (6/10/2019).
"Saya pribadi sebetulnya ingin membuat acara silaturahmi dengan keluarga cabang olahraga. Tapi ternyata ada deklarasi, ada inisiatif untuk membuat deklarasi dari forum olahraga untuk memberikan dukungan kepada saya. Dan yang membuat hari ini juga spesial adalah karena keluarga lain saya yakini INAPGOC berumur satu tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Okto juga mengatakan kalau salah satu tujuan utamanya untuk maju sebagai Ketum KOI periode selanjutnya adalah untuk berjuang bersama agar Bendera Merah Putih bisa berkibar di ajang Internasional. Tidak hanya itu, target lainnya yakni untuk mengusahakan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2023 mendatang.

"Saya juga sudah bilang ke teman-teman cabor, saya bukan mencalonkan diri saya sendiri, tapi saya hanya perwakilan dari teman-teman cabor yang akan sama-sama berjuang sampai nanti, untuk mengibarkan sebanyak-banyaknya bendera merah putih di ajang Internasional termasuk untuk mengusahakan Indonesia untuk menjadi tuan rumah olimpiade di tahun 2032," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)