AALST – Marc Marquez memang menjadi juara dunia MotoGP 2018. Namun, motor RC213V andalannya bukan tidak menyimpan masalah. Menurut Kepala Teknisinya, Santi Hernandez, kelemahan utama motor RC213V edisi 2018 ada pada akselerasi dan kecepatan tertinggi.
Masalah tersebut kini sudah berhasil diatasi dan dikembangkan untuk motor RC213V edisi 2019. Akan tetapi, hasilnya belum terlalu terlihat karena Marc Marquez dan rekan setimnya Jorge Lorenzo kurang maksimal dalam mengikuti dua tes pramusim MotoGP 2019.
Sebagaimana diketahui, keduanya tengah dalam masa pemulihan akibat cedera masing-masing. Marquez dan Lorenzo sama-sama tampil kurang maksimal dalam dua tes pramusim sehingga motor RC213V tidak teruji dengan baik. Namun, Santi Hernandez tidak risau dengan situasi tersebut.

(Baca juga: Ini Cara Marquez untuk Menjaga Kualitas Mentalnya)
“Kami bekerja keras meningkatkan kelemahan musim lalu, yaitu akselerasi dan kecepatan tertinggi. Sepertinya kami sudah membuat progres, tetapi masih harus menunggu hingga balapan pertama untuk melihatnya, karena selama tes pramusim semua tim masih belum menunjukkan kemampuan sebenarnya,” ujar Santi Hernandez, melansir dari Paddock GP, Rabu (6/3/2019).
“Kecepatan motor tidak terlalu buruk, tetapi belum sepenuhnya dipacu. Tenaga mesin juga harus diatur karena jika terlalu besar dapat menghambat Anda ketika masuk tikungan serta berisiko terjadinya ban depan terangkat. Pekerjaan kami belum selesai dan masih mencari setelan terbaik,” imbuh pria berkebangsaan Spanyol tersebut.

Marquez sendiri tampil cukup apik pada tes pramusim kedua di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, pada akhir Februari lalu. Andalan Repsol Honda itu menempati urutan ketiga catatan waktu tercepat dengan torehan 1 menit 54,613 detik, atau berselisih 0,405 detik dari pembalap tercepat, Maverick Vinales.
(Fetra Hariandja)