Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Susy Koreksi Performa Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia

Ezha Herdanu , Jurnalis-Sabtu, 24 November 2018 |08:08 WIB
Susy Koreksi Performa Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia
Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018 (Foto: badmintonindonesia.org)
A
A
A

TORONTO – Manajer tim Indonesia, Susy Susanti, memberikan tanggapan terkait raihan timnya ketika tampil dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018. Susy mengaku masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi dari timnya tersebut.

Indonesia sendiri memang sukses mencapai targetnya di kejuaraan beregu dan perorangan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018. Sebanyak lima medali dipastikan akan dibawa pulang ke tanah air dari laga yang berlangsung di Ontario, Kanada tersebut.

Kelimanya terdiri dari satu emas, satu perak dan tiga perunggu. Yang mana medali emas berhasil disumbangkan oleh Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil yang pada laga final berhadapan dengan sesama wakil Indonesia, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Leo/Indah

Sementara medali perunggu didapat oleh pasangan ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma. Meski begitu bukan berarti Tim Indonesia tanpa kekurangan. Susy pun mengaku telah melihat beberapa hal yang harus ditingkatkan oleh timnya.

Baca Juga: Leo/Indah Tak Percaya Jadi Juara Dunia Junior 2018

“Sebagian pemain besar yang kami bawa merupakan gabungan, ada yang tahun ini akhir junior, tapi ada juga yang masih bisa satu sampai dua kali atau bahkan tiga kali lagi turun di junior. Jadi suatu hal yang bagus juga untuk pengalaman,” jelas Susy, seperti dikutip Okezone dari badmintonindonesia.org, Sabtu (24/11/2018).

Agatha/Siti

“Memang di sini agak terbagi juga, ada yang kami targetkan juara, ada yang untuk mencari pengalaman, ada juga pemain yang dipersiapkan juga. Contohnya, dari yang kelahiran 2001 kami masih ada Febriana (Dwipuji Kusuma), Chika (Putri Syaikah), Nita (Violina Marwah), 2002 ada Indah (Cahya Sari Jamil),” lanjut wanita berusia 47 tahun itu.

“Tunggal putri 2001 kami ada Yasnita (Enggira Setiawan), 2002 ada Putri (Kusuma Wardani), 2003 ada Stephani (Widjaya). Jadi semua ada lapisan. Target-target semua atlet juga berbeda. Sehingga untuk kedepannya sudah terplaning dengan baik dan lebih detil. Supaya ada gambaran untuk Asia Junior kemudian untuk World Junior Championships berikutnya,” imbuhnya.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement